Rabu, 02 Juli 2014

Tips memaksimalkan kemampuan Arrester dalam sistem proteksi petir

Seringkali kita dengar mengenai proteksi petir khususnya Arrester. Sebenarnya apasih arrester itu?
arrester merupakan alat tambahan yang fungsinya untuk membatasi arus atau tegangan input yang masuk ke perangkat user.
Sehingga perangkat user lebih aman dan beroperasi secara normal. Umumnya arus atau tegangan lebih tersebut berupa arus sesaat / impuls / transien .
Impuls tersebut bisa dari induksi petir ataupun dari sistem switching dalam rangkaian listrik.

Untuk itu kiranya kita perlu tahu hal-hal apa saja sih yang mempengaruhi Keberhasilan sistem proteksi petir ( arrester ) yang anda pasang,
antara lain :
1. Arrester yang handal ( referensi perusahaan-perusahaan terkemuka,
    misal : Pertamina, PGN, Chevron ( perush. oil and gas ) dll )
2. Arrester memiliki track record yang bagus
3. Brand arrester tersebut benar-benar fokus di satu bidang , yaitu proteksi petir ( kalau bisa )
4. Arrester yang dipilih harus sesuai dengan perangkat yang mau diproteksi
5. Hasil uji arrester jelas
5. Desain sistem proteksi yang handal
6. Sistem grounding yang bagus

Dengan menerapkan penjelasan diatas kiranya peralatan yang anda pasang arrester akan lebih aman.

" Sebagus apapun arrester nya kalau pemasangan tidak betul hasilnya sama saja dengan arrester yang biasa "

Rabu, 04 Juni 2014

Penangkal petir radio aktif dilarang

Pada awal perkembangan sistem penangkal petir elektrostatis ada yang menggunakan radio aktif sebagai komponen pembentuknya. Hal ini dikarenakan sifatnya yang menolak petir sehingga memungkinkan petir tidak menyambar bangunan yang di proteksi.

Seiring perkembangannya, radio aktif tidak digunakan lagi saat ini karena dilarang oleh pemerintah. Hal ini berkaitan dengan dampak negatif yang ditimbulkan oleh bahaya radio aktif. Terutama bagi manusia.

Contoh penangkal petir yang masih menggunakan radio aktif terlihat pada gambar dibawah ini :



Bagi anda yang penangkal petirnya masih menggunakan sistem radio aktif, agar segera mengganti nya dengan sistem elektrostatis ( misal : Erico, KURN, Thomas, LPI, Viking dll )

Senin, 02 Juni 2014

Kerusakan Akibat Petir

Beberapa contoh kerusakan yang diakibatkan oleh Petir , antara lain :

Motherboard Hangus

Panel PLN Hangus


Bagian penangkal petir eksternal

Dalam pemasangan sistem proteksi petir eksternal dibagi menjadi tiga (3) bagian utama :

1. Air Terminal
   Sebagai penangkap petir ( baik elektrostatis maupun konvensional )

2. Down Conductor
    Kabel penghantar yang dipakai sebagai penyalur antara air terminal dengan
    grounding.

    Misal : NYY 1x70mm2, Coaxial Cable 2x35mm2 dll ( merujuk pada aturan
               disnaker/sni )

3. Grounding System
    Pentanahan sebagai pembuangan arus induksi petir
    ( bisa berupa plat tembaga, stick rod, atau pita tembaga , note : merujuk pada
      aturan disnaker/sni )

Hari Guruh

Data tabulasi hari guruh rata-rata tahunan dan harga Isokeraunik Level ( IKL ) seluruh Indonesia adalah data yang dipakai dalam perhitungan radius sistem proteksi petir eksternal khususnya dalam sistem elektrostatis.

Setiap daerah mempunyai nilai yang berbeda-beda. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan bola imajiner yang dijadikan landasan dalam teori rolling spere.

Data tersebut dihasilkan dari penelitian dilakukan oleh BMKG terhadap suatu daerah dalam rentang waktu tertentu.

Data yang diambil merupakan data rata-rata, bukan data exact.
Hal ini untuk mempermudah dalam pendekatan teori yang dipakai.

Karena data yang dipakai adalah data rata-rata, hal ini tidak menutup kemungkinan terjadi nya error / kesalahan dalam perhitungan radius sistem proteksi petir.

Sebagai contoh :

Lokasi           |       Hari guruh rata2/th   |   IKL ( % )    | Tingkat kerawanan petir
=======================================================
Semarang                         148                    40.63                    Sedang
Bogor                               201                    55.15                    Tinggi
Cilacap                              85                     23.29                    Rendah


Keterangan :
IKL : Hari-hari petir ( Guruh )
Tingkat kerawanan petir :
- Tinggi   : IKL > 50% -------------------> Level 1
- Sedang : 25% < IKL < 50% -----------> Level 2
- Rendah : IKL < 25% -------------------> Level 3

Selasa, 07 Januari 2014

Rolling Sphere Theory


Salah satu pendekatan yang dipakai dalam sistem proteksi petir konvensional adalah teori bola gelinding ( rolling sphere theory ). Yang mana titik petir ( striking point ) di analogikan sebagai titik inti bola yang mempunyai jari-jari tertentu ( gambar diatas ). 

Sudut daerah lindung ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
dengan :
h = tinggi tiang konduktor ( meter )
hb = jarak sambar peir ( meter )
     = 10 I 2/3 ; I adalah arus puncak petir saat sambaran pertama.


  • Berdasakan rumus diatas, maka radius proteksi sebesar 90°  diukur dari titik puncak mustahil untuk dilakukan.
  • Tinggi - rendahnya tiang konduktor secara langsung mempengaruhi besar kecilnya sudut lindung suatu penangkal petir.
  • Radius proteksi suatu penangkal petir adalah variabeldimana bergantung pula  pada kuat arus petir suatu -daerah.  



Rp = radius proteksi ( meter )
D   = jari - jari bola imajiner petir ( meter )
h    = tinggi tiang penangkal petir ( meter )