Senin, 15 April 2013

Fenomena Petir

PETIR merupakan kejadian alam yang selalu melepaskan muatan listriknya ke bumi tanpa dapat dikendalikan dan menyebabkan kerugian harta benda dan manusia. Tak ada yang dapat mengubah situasi ini. Petir telah banyak membuat kerugian pada manusia dan kerusakan pada peralatan sejak dulu. Semakin banyaknya pemakaian alat elektronik dan peralatan tegangan rendah saat ini telah meningkatkan jumlah statistik kerusakan yang ditimbulkan oleh pengaruh sambaran petir baik langsung maupun tidak langsung.
Indonesia memiliki hari guruh yang tinggi dengan jumlah sambaran petirnya yang banyak, sehingga kerusakan dan kerugian yang ditimbulkannya pun lebih besar. Upaya proteksi manusia dan peralatan telah dilakukan, namun dengan semakin luas, semakin banyak dan semakin canggihnya peralatan listrik dan elektronik yang digunakan menyebabkan semakin rumitnya sistem yang diperlukan.

Awan-mendung ( Cumulonimbus ) di Indonesia
Secara meteorologis, petir itu berhubungan erat dengan cumulonimbus. Awan mendung dapat terjadi secara individu atau dalam kelompok pada daerah konvergensi atau front. Diatas wilayah Indonesia terdapat konvergensi dari sirkulasi Hadley (meridional) atau angin pasat yang disebut pita (daerah) konvergensi intertropis (INTERTROPICAL CONVERGENCE ZONE,ICZ). Pita konvergensi bergerak ke utara dan ke selatan ekuator mengikuti posisi matahari. Pita konvergensi intertropis ini melalui wilayah Indonesia. Jadi wilayah Indonesia selain dilalui ekuator geografis, juga dilalui oleh ekuator klimatologis. Karena itu badai guruh sering terjadi di atas wilayah Indonesia baik melalui konveksi maupun melalui konvergensi ICZ.
Bentuk awan dan tinggi dasar awan diduga mempunyai pengaruh terhadap parameter-parameter petir. Untuk wilayah-wilayah di Indonesia perlu diketahui tinggi dasar awan serta bentuknya, yang mungkin tidak sama dengan wilayah lain di luar negeri.

Rujukan Website :
http://www.bmkg.go.id/RBMKG_Wilayah_10/Geofisika/petir.bmkg